Kisah ajaib lainnya adalah hilangnya
pesawat transpor C-119 Flying Boxcar pada 7 Juni 1965. Pesawat tambun
mesin ganda milik AU AS bermuatan kargo ini, hari itu pukul 7.47 lepas
landas dari Lanud Homestead. Pesawat dengan 10 awak ini terbang menuju
Lapangan Terbang Grand Turk, Bahama, dan diharapkan mendarat pukul
11.23.
Pesawat ini sebenarnya hampir menuntaskan
perjalanannya. Hal ini diketahui dari kontak radio yang masih terdengar
hingga pukul 11. Sesungguhnya memang tak ada yang mencurigakan.
Kerusakan teknis juga tak pernah dilaporkan. Tetapi Boxcar tak pernah
sampai tujuan.
“Dalam kontak radio terakhir tak ada
indikasi apa-apa bahwa pesawat tengah mengalami masalah. Namun setelah
itu kami kehilangan jejaknya,” begitu ungkap juru bicara Penyelamat
Pantai Miami. “Besar kemungkinan pesawat mengalami masalah kendali arah
(steering trouble) hingga nyasar ke lain arah,” tambahnya.
Seketika itu pula tim SAR terbang menyapu
wilayah seluas 100.000 mil persegi yang diduga menjadi tempat kandasnya
C-119. Namun hasilnya benar-benar nihil. Sama seperti hilangnya
pesawat-pesawat lainnya di wilayah ini, tak satu pun serpihan pesawat
atau tubuh manusia ditemukan.
“Benar-benar aneh. Sebuah pesawat terbang
ke arah selatan Bahama dan hilang begitu saja tanpa jejak,” demikian
komentar seorang veteran penerbang Perang Dunia II.
Seseorang dari Tim SAR mengatakan,
kemungkinan pesawat jatuh di antara Pulau Crooked dan Grand Turk. Bisa
karena masalah struktur, ledakan, atau kerusakan mesin. Kalau memang
pesawat meledak, kontak radio memang pasti tak akan pernah terjadi,
tetapi seharusnya kami bisa menemukan serpihan pecahannya. Begitu pula
jika pesawat mengalami kerusakan, mestinya sang pilot bisa melakukan
ditching (pendaratan darurat di atas air). Pasalnya, cuaca saat itu
dalam keadaan baik. Dalam arti langit cerah, ombak hanya sekitar satu
meter, dan angin hanya 15 knot.
Analisis selanjutnya memang mengembang
kemana-mana. Namun tetap tidak menghasilkan apa-apa. Kasus C-119 Flying
Boxcar pun terpendam begitu saja, sampai akhirnya pada tahun 1973 terbit
artikel dari International UFO Bureau yang mengingatkan kembali
sejumlah orang pada kasus ajaib tersebut.
Dalam artikel ini dimuat kesaksian
astronot Gemini IV, James McDivitt dan Edward H. White II, yang justru
membuat runyam masalah. Rupanya pada saat-saat di sekitar raibnya C-119,
dia kebetulan tengah mengamati wilayah di sekitar Karibia. Gemini
kebetulan memang sedang mengawang-awang di sana. Menurut catatan NASA,
pada 3 sampai 7 Juni 1965 keduanya tengah melakukan eksperimen
jalan-jalan ke luar kapsul Gemini dengan perlengkapan yang dirahasiakan.
-